Sehat perlu diingat!

Dari satu hal yang sering dilupakan setiap wanita, ada kalanya seh gak ‘kan ada kata menyesal bila kita lihat dari sisi mananya mata kita. Pria mana seh yang mau ceweknya punya penyakit parah bener gak? Sekarang gini aja deh gw mau bawa kalian ke Dunia yang “bener” blum terjamah oleh sebagian wanita yang gw tau.

Iya ,  gw ambil  artikel  ini  sebenernya  inget  ma cewek gw yang senang baca, membaca sesuatu hal, tapi ko ada hubungannya ma keadaan dia sekarang (katanya seh gitu).  Seereem, bener dah!  tapi semua itu hanya pikiran dia aja untungnya, cuma sekarang gw mau tau bener gak seh. (Jadi takut ndiri)

Dari Sumber terpercaya gw, dikatakan bahwa Kista dapat memberikan berbagai keluhan seperti nyeri sewaktu haid, nyeri perut bagian bawah, sering merasa ingin buang air besar atau kecil, dan pada keadaan yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut. Untuk jenis Kista folikel, biasanya tidak memberikan rasa nyeri. Sehingga kebanyakan penderita tidak menyadarinya. (Gw ingetin juga deh jangan banyak makan sayap ma leher ayam dari Fast food yah, ati2 kesian ma suami or calon suami)

Namun, jika kista pecah, misalnya saat berhubungan seksual, penderita akan merasa nyeri yang bertambah bila melakukan aktivitas fisik berat. Tidak seperti kista folikel, kista korpus luteum umumnya memberikan nyeri hanya pada satu sisi dari perut bagian bawah.

Penderita juga mengalami perubahan pola haid, misalnya terlambat haid atau pendarahan diantara periode haid. Pendarahan vagina yang hebat dan tidak teratur jika berlangsung kronik dapat berakibat pada anemia. Nyeri perut yang timbul biasanya hebat dan dapat disertai mual dan muntah. Pembesaran perut juga sering terjadi pada beberapa jenis kista yang cenderung tumbuh makin besar. Wuihhhh, berat yeh gmana kalo ntar bini gw kena yak, na ‘udzubillah himinzalik summa…Jangan sampe ya Allah…

Tapi, ada tips nih selain tentunya pergi ke dokter (RS). Pengen yg lebih murah katanya seh tinggal pakai kunyit putih aja. Tuh kunyit putih diparut lalu campur air minum 1 gelas truz saring ampasnya dan airnya di minum 3x sehari (Jangan lupa baca basmallah, amalan dari ortu gw seh baca syahadat ma shalawat juga 3x). (Insya Allah membantu)

Trus,, setau gw juga sekarang udeh mulai banyak pengobatan tradisional yang bisa menyembuhkan tanpa operasi. Insya Allah gak mahal.

Oke, itu untuk kistanya, sekarang kenal kalian kanker ‘kan itu loh gejala yang sering dialami oleh cowok2 yang punya cewek matre’.(LOH..itu bukannya kantong kering, hahaha☺) Ini tuh kanker “penyakit” tong! kanker yang sekarang gw mo ankat itu kanker payudara. Kenapa gw ankat ginian ‘kan berat kalo gak kuat?☻weeek! ini terinspirasi oleh banyaknya omongan yang bilang kalo “maenin” payudara seorang wanita, hehe tuh buat yang cowok ini seh kata teman2 gw yah.

Katanya, Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.

Penyebabnya tidak diketahui dengan pasti (kata dokter, tapi tadi ‘kan udah baca duluan diatas), tetapi ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara.

Banyak faktor risiko yang berpengaruh :
1. Usia.
Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
2. Pernah menderita kanker payudara.
Setelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.
3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki risiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.
4. Faktor genetik dan hormonal.
5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.
6. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.
7. Pemakaian pil kb atau terapi sulih estrogen.
8. Obesitas pasca menopause.
9. Pemakaian alkohol.
10 Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
11. Bahan kimia.
Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
12. DES (dietilstilbestrol).
Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki risiko tinggi menderita kanker payudara.
13 Penyinaran.

Gejala dan Tanda
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.

Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah benjolan atau massa di ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah), perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu), payudara tampak kemerahan, kulit di sekitar puting susu bersisik, puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal, nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.

Banyak faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa mengurangi angka kejadian kanker.

Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhan jika masih pada stadium dini.

Sadari, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker secara dini.

Penatalaksanaan
Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi. Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon.

Terapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.

Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembangbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.

Yang bgini ini nih, seakan gw tuh mengharapkan semua gak ‘kan terjadi yayalah. secara gitu gw ‘kan cewek, bukan cowok eh tebalik yah gw coeok tau… Wew, hal ini meng-instropeksikan gw untuk menjaga si Jenong (panggilan cayank gw buat wanita terindah yang ada disisiku saat ini dan selamanya, Amin) nih moga dia terjauhi oleh penyakit yang gw ceritakan saat ini. Nong, a berdo’a moga dirimu sehat wal ‘afiat, Amin.

Tinggalkan komentar